Siapa yang tidak kenal dengan yang namanya cinta, tentu semuanya mengetahui tentang perasaan cinta ini, dimana dalam cinta ini terdapat perasaan sayang, kemudian perasaan saling menjaga, atau sebagainya lah, nah menarik memang jika kita berbicara tentang cinta, sebab dari sini kita bisa menguak apa sebenarnya cinta tersebut.
Sebagai seorang lelaki saya
memandang cinta sebagai perasaan sayang menyayangi dengan lawan jenis atau
saling menjaga atau peduli, cinta tidak hanya kepada lawan jenis, tetapi juga
kepada orang-orang terdekat kita. Namun cinta identik dengan perasaan saling
menyayangi terhadap lawan jenis, oleh karena itu cinta bagaikan kontrak
politik.
Mengapa disini saya katakan cinta
seperti kontrak politik, karena perasaan saling menyayangi antara lawan jenis
mempunyai suatu ikatan yang saling menguntungkan antara keduanya, nah apabila
perasaan saling menguntungkan itu tidak ada, maka akan terjadi putus cinta,
atau bahkan perceraian bagi orang yang sudah berkeluarga.
Perasaan saling menguntukkan itu
secara alami dapat tumbuh antara dua pasangan, lihat saja wanita-wanita yang
menerima cinta dari seorang pria, pasti dia mempunyai perhitungan tersendiri
terhadap pria pilihannya, nah disitulah timbul perasaan saling menguntungkan,
begitu pula pria yang mencintai seorang wanita, dia juga mempunyai perhitungan
terhadap wanita pilihannya.
Selama proses tersebut saling
menguntungkan maka akan damai-damai saja, sama halnya dengan kontrak politik,
seringkali para caleg-caleg melakukan kontrak politik dengan rakyat, tujuannya
adalah sama yaitu saling memberikan keuntungan, si caleg mendapatkan keuntungan
mendapat suara yang banyak, sedangkan rakyat mendapatkan dispensasi atas
suaranya tersebut, namun sayangnya apabila sudah tidak menguntungkan si caleg
akan melupakan janjinya dan bercerai dengan rakyat secara teratur.