Hari ini aku baru sadar bahwa aku lupa akan nikmat yang diberikan Allah SWT.
Aku tidak bersyukur bahwa aku sudah mempunyai pekerjaan walaupun
gajinya kecil, aku khilaf dan aku sedih sekali, kenapa aku sampai lupa
bersyukur kepada Allah SWT, padahal selama ini aku tidak pernah merasa
kekurangan, bahkan jika aku tidak bekerja aku masih bisa makan tiga kali
sehari dengan makanan yang lumayan.
Cerita
ini bermula ketika pagi tadi aku pergi ke kota, di tengah
jalan aku melihat pengemis di bawah lampu merah, aku berencana untuk
memberinya uang, tetapi aku terus saja karena aku ingin cepat sampai ke
tempat temanku, niatku aku
akan memberi uang kepada pengemis tersebut.
Aku
kemudian makan bakso dengan temanku, kemudian ada pengamen yang
bernyanyi, setelah itu aku beri dia uang seribu rupiah, kemudian setelah
selesai makan, aku kemudian mengambil kendaraan ditempat parkir,
kemudian aku bayar parkir seribu rupiah, mungkin hal ini wajar saja
karena sudah lazim dilakukan, tetapi setelah aku mengantar pulang temanku aku melihat orang tua yang menarik gerobak yang diatasnya penuh
dengan teng yang berisikan air, dia menarik gerobak tersebut sangat
lambat, karena beban yang dibawanya tidak seimbang dengan kekuatannya,
tetapi dia terus berusaha untuk membawanya demi mendapatkan penghasilan
dari pekerjaannya itu, saat itu juga aku langsung terdiam dan aku
merenung dalam hati, aku baru sadar bahwa selama aku bekerja aku
dibutakan oleh nafsu, selama ini aku begitu berambisi untuk membeli
komputer baru, mungkin kira-kira harganya 4 juta lebih, dan gajiku
perbulan hanya 1,5 juta, aku mengeluh karena setelah 4 bulan aku baru bisa membeli komputer tersebut.
Aku
sadar selama ini aku selalu melihat keatas, aku selalu membandingkan
dengan orang-orang yang berpenghasilan lebih banyak, aku selalu
berandai-andai jika gajiku selama sebulan sebesar 3,5 juta mungkin dalam
2 bulan bekerja aku bisa membeli komputer yang lebih hebat dari
keinginanku, aku lupa bahwa selain aku masih banyak orang yang
berpenghasilan rendah dariku, lihat saja orang tua penarik gerobak tadi,
mungkin selama sebulan gajinya tidak sampai satu juta, bahkan tidak
sampai 500 ribu, subhanallah... aku benar-benar menjadi orang yang lupa
akan nikmat Allah SWT, astaghfirullah...
Setelah
itu aku pulang kerumah, dalam perjalanan pulang aku melihat pengemis
wanita yang tertidur, aku merasa iba aku langsung memutar balik untuk
memberinya uang, kemudian aku bergegas ketempat pengemis yang pertama
kulihat sewaktu aku ingin menjemput temanku, setelah sampai ditempat
tersebut aku tidak melihat pengemis itu lagi, dalam hati aku merasa
menyesal, kanapa tidak langsung saja aku beri dia uang, tetapi aku malah
terus melewatinya, satu hal lagi yang menjadi pelajaran buatku, jika
ingin bersedekah maka jangan ditunda, segera lakukanlah, sehingga tidak
ada penyesalan. Aku hanya bisa memanjatkan doa agar mereka mendapat
rezeki dari Allah SWT. Amiiiin.
Sebenarnya
inti dari pengalamanku ini adalah kita harus selalu bersyukur kepada
nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, baik nikmat itu sedikit atau
banyak, karena sesungguhnya Allah SWT tidak pernah berhenti memberikan
nikmat kepada kita, tetapi kita sendirilah yang harus sadar akan
nikmatnya tersebut, semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca dan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, Amiiiin.