Catatan Miky
  • Miky
  • Surabaya

Minggu, 23 September 2012

0 Cinta Bagaikan Kontrak Pollitik

21.54 Under From Unknown
[0 Comment]

Siapa yang tidak kenal dengan yang namanya cinta, tentu semuanya mengetahui tentang perasaan cinta ini, dimana dalam cinta ini terdapat perasaan sayang, kemudian perasaan saling menjaga, atau sebagainya lah, nah menarik memang jika kita berbicara tentang cinta, sebab dari sini kita bisa menguak apa sebenarnya cinta tersebut.
Sebagai seorang lelaki saya memandang cinta sebagai perasaan sayang menyayangi dengan lawan jenis atau saling menjaga atau peduli, cinta tidak hanya kepada lawan jenis, tetapi juga kepada orang-orang terdekat kita. Namun cinta identik dengan perasaan saling menyayangi terhadap lawan jenis, oleh karena itu cinta bagaikan kontrak politik.
Mengapa disini saya katakan cinta seperti kontrak politik, karena perasaan saling menyayangi antara lawan jenis mempunyai suatu ikatan yang saling menguntungkan antara keduanya, nah apabila perasaan saling menguntungkan itu tidak ada, maka akan terjadi putus cinta, atau bahkan perceraian bagi orang yang sudah berkeluarga.
Perasaan saling menguntukkan itu secara alami dapat tumbuh antara dua pasangan, lihat saja wanita-wanita yang menerima cinta dari seorang pria, pasti dia mempunyai perhitungan tersendiri terhadap pria pilihannya, nah disitulah timbul perasaan saling menguntungkan, begitu pula pria yang mencintai seorang wanita, dia juga mempunyai perhitungan terhadap wanita pilihannya.
Selama proses tersebut saling menguntungkan maka akan damai-damai saja, sama halnya dengan kontrak politik, seringkali para caleg-caleg melakukan kontrak politik dengan rakyat, tujuannya adalah sama yaitu saling memberikan keuntungan, si caleg mendapatkan keuntungan mendapat suara yang banyak, sedangkan rakyat mendapatkan dispensasi atas suaranya tersebut, namun sayangnya apabila sudah tidak menguntungkan si caleg akan melupakan janjinya dan bercerai dengan rakyat secara teratur.
Read More »

Rabu, 12 September 2012

0 Tata Cara Sopan Mengambil Mata Kuliah

06.30 Under From Unknown
[0 Comment]
Mengambil mata kuliah bagi mahasiswa itu ketika harus online, maka yang akan terjadi adalah perebutan kursi di mata kuliah yang akan dipilih. Dengan jumlah kursi yang terbatas, mau tidak mau mahasiswa dituntut untuk menjadi beringas, menjadi barbar, brutal, tak terkendali, mengalahkan kuda poni.

Menanggapi kekacauan yang terjadi, maka saya membuat sebuah UU baru bagi mahasiswa, agar pengambilan mata kuliah berjalan aman dan tentram.

Berikut adalah UU baru tersebut:


 
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDZvBpaUXpYmPuCTrDbm1s7Uhahos5c6uuVT3DI8rJKifQ6mjIevNtLG7bEY4Jzwt70EG2Pt0lf4HKSGfAAsmE3DOI2VTyvTk-kTOYkXtgskyB-_iKZHaiPWFHzvo1-0uhIw5Uu8N57-A/s400/2.jpg

 
 
 
Read More »

0 Gambaran Anak DKV

06.03 Under From Unknown
[0 Comment]




Kalo denger kata mahasiswa Ekonomi, pastinya tampilan yang muncul dalam otak kita adalah sosok yang oke, gaul abis, naeknya mobil. Kalo denger kata mahasiswa Psikologi, yang muncul adalah opini, "ceweknya pasti cakep-cakep". Lalu kalo denger mahasiswa Arsitektur, jadi kebayang orang bawa tabung kertas.


Bagaimana dengan mahasiswa DKV???
Seperti kebanyakan mahasiswa fakultas lain, yang bentuknya rata-rata sama, namun jika diteliti lebih dalam lagi, mungkin orang akan mengira kalo anak DKV itu freak. Kalo dapet tugas, pasti khalayak umum bakal heran dengan apa yang dikerjakannya. Bahkan keanehan mahasiswa DKV dapat dilihat dijalan.
Suatu ketika kalo pas lagi di jalan, trus ada mahasiswa yang naek motor, sambil bawa maket, ato kertas ukuran a2, atau amplop ukuran a3, ato mungkin sebuah packaging yang terbuat dari kaleng bekas, silahkan ditanyakan apakah dia mahasiswa DKV ato bukan.
Read More »